03 September 2016

Ini Fokus Kemdikbud untuk Pendidikan dan Kebudayaan

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memiliki tujuh arah kebijakan dalam pembangunan pendidikan 2017. Di antaranya, memenuhi pembiayaan kegiatan prioritas nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017.
“Penekanan pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran di semua jenjang dan jalur pendidikan, baik negeri maupun swasta, dengan kesenjangan kualitas yang semakin kecil,” ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di hadapan anggota Komisi X DPR RI, seperti keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jumat (2/9/2016).
Kemdikbud terus berusaha melakukan pengembangan dalam pendidikan dan kebudayaan yang merujuk pada Nawacita. Nawacita sendiri sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019 yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup, revolusi karakter bangsa, meningkatkan produktivitas rakyat, serta daya saing di pasar internasional. Selain itu juga untuk memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Kemudian kebijakan pendidikan juga akan mengarah pada perhatian lebih besar di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Kemdikbud juga akan menaruh perhatian kepada masyarakat kurang mampu dan kelompok marginal agar lebih mudah mengakses layanan pedidikan agar memerhatikan keadilan dan kesetaraan gender.
Sementara untuk kebudayaan, Kemdikbud juga memiliki tujuh kebijakan yakni meningkatkan pemahaman publik terhadap nilai-nilai luhur, bekerja sama dengan kementerian lainnya dan lembaga untuk meningkatkan toleransi.
Pendidikan seni dan budaya di usia dini juga akan semakin ditingkatkan, terutama pada penyediaan sarana dan prasarana. Kemdikbud juga akan mengembangkan sistem registrasi dan pengelolaan warisan budaya agar efektif.
"Kami juga akan mengembangkan indeks pembanguan manusia (IPM/HDI) untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia di bidang kebudayaan,” ucap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Target selanjutnya yang ingin dicapai adalah pada Kartu Indonesia Pintar (KIP). Lalu juga untuk membangun 2.500 ruang kelas baru, merehabilitasi 41.000 ruang kelas, merenovasi 294 sekolah serta membangun 2.140 laboratorium, dan membangun 1.332 perpustakaan. (afr)

Sumber: http://news.okezone.com