Di suatu hutan ada sebuah kerajaan.Disana tinggallah berbagai jenis binatang .Disana kehidupannya damai, tentram, dan semua penduduk rukun.
Pada suatu hari Si Raja di kerajaan tersebut meningal, yaitu Singa, karena ditembak oleh manusia yang tidak berperikemanusiaan . Para penduduk pun berduka cita,menangis tersedu sedu, karena raja yang di hormatinya selama itu sudah meninggal.
Mereka pun memulai Musyawarah Pemilihan Pemimpinnya yang baru.Pada saat itu suasana sangat tegang,terdengar suara binatang ribut berdiskusi, dan ada pula yang sibuk memakan buah buahan yang mengundang selera.Hakim yaitu badak memulai Musyawarah tersebut.
Ada seorang penduduk yang mengatakan "Bagaimana kalau gajah,badannya besar ".
Gajah menjawab "Saya tidak cocok, saya tidak bisa bela diri,lagi pula pengelihatan saya kurang baik".
Seorang penduduk lagi mengatakan "Bagaimana kalau elang ".
Elang pun menjawab "Saya tidak bisa, saya tidak pintar dalam mengurus penduduk".
Para penduduk sangat bingung,siapa yang pantas menjadi pemimpinnya nanti .
Tampak seekor monyet yang kerjanya makan pisang saja, dia berkata "Bagaimana kalau saya saja, saya tidak mempunyai kelemahan"dengan angkuhnya.
Badak menjawab sudah diputuskan Monyet menjadi pemimpin kita .
Hari-hari yang dilewati kerajaan itu sangat buruk,monyet yang kerjanya tidur-tidur saja,membuat kerajaan itu menjadi kacau.itulah yang dipikirkan para penduduk kerajaan tersebut .
Kancil pun punya ide , para binatang pun berdiskusi.
Suatu hari monyet melihat kumpulan buah di suatu hutan.Dia pun menikmati buah tersebut. "Sluuuuhp! " suara Perangkap pemburu .Semua penduduk pun melihat itu, mereka berkata "inilah balasan untukmu".
Kata monyet "tolong-tolong aku berjanji tidak akan bermalas-malasan lagi".
Hikma : Kalau menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang bijaksana
sumber :http://ceritaanak-anaksholeh.blogspot.co.id